KUTITIP SURAT INI UNTUKMU
Penulis : Al Ustadz Armen Halim N, Lc Rahimahullah
Judul : Kutitip Surat Ini Untukmu
Penerbit : Nadwah Publishing – Pekan Baru
Risalah kecil ini merupakan kumpulan dari tulisan
yang ada tentang berbakti kepada orang tua, lalu penulis daur ulang dengan gaya
bahasa penulis sendiri. Berbakti kepada orang tua adalah salah satu ibadah yang
termulia disisi Allah ta’ala. Ketahuilah bahwa ridho-Nya Allah juga tergantung
kepada ridho orang tua. Karenanya orang – orang sholih berlomba demi meraihnya,
dan orang – orang beriman pun menghabiskan waktunya demi memperoleh
keutamaannya. Sesungunya orang tua adalah pintu jannah yang ditengah, sekiranya
engkau mau, sia – siakan pintu itu atau jagalah!
Ada sebuah kisah yang sangat menarik dan patuh
kita teladani bersama, yakni: kisah anak adam yang bernama “Uwais al Qorni”,
orang yang sangat berbakti kepada ibunya. Walaupun rosullullah shallallahu
‘alaihi wassalam tidak pernah bertemu langsung
dengan beliau, tapi panutan kita Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam
memerintahkan kepada para sahabatnya agar memohon istighfar kepada Allah
melalui Uwais al Qorni. Mengapa??? Karena Uwais al Qorni memiliki doa yang
mustajab, berkat kesungguhannya dalam berbakti kepada ibunya.
Penyajian risalah ini dalam bentuk surat –
menyurat antara seorang ibu dengan anaknya. Hal ini disengaja oleh penulis agar
lebih mudah dipahami dan lebih melekat ke dalam hati. Karena ia ditulis dengan
hati yang suci, semoga getarannya akan sampai juga ke hati yang suci pula, dan
karena ia merupakan gambaran kecil dari kehidupan sehari – hari.
Risalah ini memaparkan tentang goresan tangan
seorang ibu yang merasakan kepedihan dan kesedihan yang ditujukan untuk
anaknya, dan surat balasan dari anak tersebut kepada bundanya.Risalah tersebut
terdiri dua bab yakni: bab pertama Surat Ibu kepada Putranya, dan Bab kedua
Surat Balasan untuk Ibu. Pada bab pertama memaparkan tentang curahan hati sang
ibunya, mulai sejak anaknya dalam
kandungan sampai dia menikah. Setiap kali menulis, setiap itu pula goresan
tulisan terhalangi oleh tangis, dan setiap kali menitikkan air mata setiap itu
pula hatinya terluka. Kemudian di akhir surat bundanya menulis untaikan kalimat
yang sangat indah dan patut kita pahami bersama yakni : “bagunlah nak. Uban sudah
merambat dikepalamu, akan berlalu masa sehingga engkau menjadi tua, dan al jaza’ min jinsil ‘amal ....
engkau akan memetik sesuai dengan apa yang engkau tanam. Selanjutnya ibunya
berpesan: wahai anakku, bertaqwalah kepada Allah pada ibumu, peganglah kakinya!
Sesunggunya surga di kakinya. Basuhlah air matanya, balurlah kesedihannya,
kencangkan tulang ringkihnya, dan kokohkan badannya yang telah lapuk.
Bab kedua ini mencerikan isi surat balasan seorang
anak kepada bundanya. Setelah dia menulis memuji – muji Allah dan memanjakan
shalawat dan salam kepada rosulullah, keluraganya, dan para sahabatnya.
Putranya memaparkan konsinya setelah menerima surat ibunya yang ditulis dengan
airmata dan duka, dia mengejanya kata demi kata, tidak ada satu hurufpun yang
terlewatkan. Disebutkan dalam suratnya, bahwa putranya membaca surat bundanya
semenjak Isya’ dan baru selesai membacanya setelah ayam berkokok, fajar telah
terbit dan azan telah dikumandangkan. Surat tersebut bagi putranya
bagaikan petir kemurkaan dan dia
membacanya dengan airmata yang tak pernah berhenti. Kemudian putranya meminta
maaf atas kealfaan dan kesalahanya. Dan diakhir suratnya dia berkata: “Ibu ....
sesampainya suratku ini, insya allah, tidak akan ada lagi air mata yang jatuh
karena ulah anakmu, setelah ini tidak ada lagi kejauhan antaraku dengan mu,
kebahagianmu adalah kebahagianku, kesedihanmu adalah kesedihanku, tawamu adalah
tawaku dan tangismu adalah tangisku. Aku berjanji untuk selalu berbakti
kepadamu buat selamanya dan aku berharap aku dapat membahagiakanmu selagi
mataku masih berkedip”.
Mudah – mudahan para pembaca dapat mengambil
hikmah dari surat – menyurat tersebut. Sebenarnya isi surat dalam risalah
tersebut masih panjang tetapi kami ambil sedikit ringkasan yang menurut kami
itu penting. Dan mungkin ringkasan yang kami buat ini masih belum mencerminkan
isinya secara keseluruhan, oleh karena itu kami harapkan para pembaca dapat
mendapatkannya di toko – toko buku terdekat. Mohon maaf yang sebesar – besarnya
jika ada kata yang kurang berkenan dan perlu diketahui bahwa kami TIDAK MENJUAL
BUKU. Ini hanya sebuah wadah untuk berbagi sebuah informasi tentang buku – buku
islam. Semoga bermanfaaat. Barakallahu Fiikum. (Admin FaresT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar