Di manakah Anda???
Oleh
:
Farlin Marion
Sabtu, 26 Mei 2012 adalah waktu pengumuman kelulusan
siswa SMA/MA/SMK/sederajat. Jawa timur (JATIM) pada tahun ini mendapatkan
peringkat 1 nilai terbaik UN secara nasional, mengalami peningkatan nilai dari
tahun 2011. Tapi sangat disayangkan, berita gembira tersebut diimplementasikan
para siswa untuk konvoi, yang secara otomatis mengganggu lalu lintas. Memang
hal tersebut bukan hal yang baru dari tahun ke tahun seperti itulah yang sering
dilakukan siswa. Saya mengatakan mereka itu SISWA karena saya memahami bahwa PELAJAR
itu tidak sama dengan SISWA. Pelajar adalah orang – orang (siswa) yang
terpelajar, taat beragama, mengerti aturan moral, berbudi pekerti luhur,
memiliki disiplin ilmu dan melaksanakan aturan tersebut dengan hati terbuka.
Saya mengklasifikasikan kata tersebut karena banyak sekali siswa yang kadang
tidak menunjukkan sikapnya sebagai seorang pelajar. Makanya saya mengartikan
bahwa siswa itu sebagai orang yang dididik dan dibina, sehingga perbuatannya di
dalam masyarakat menjadi cerminan bagi pemuda yang tidak sempat mengenyam
pendidikan di bangku sekolah. Jadi, siswa yang berhasil dalam proses belajar
tersebut akan menyandang predikat sebagai pelajar dan siswa yang gagal tetap
dinamakan siswa, tapi ingat ya!! tidak ada embel – embelnya produk gagal, atau
sampah, dilarang Keras mengatakan produk gagal atau sampah! Berhasil tidak
mesti harus nilainya dapat 100, yang penting taat beragama, mengerti aturan
moral, berbudi pekerti luhur dan bisa jadi panutan. Banyak orang yang pintar,
tapi korupsi. Mendingan Pintar tapi tidak korupsi, enakan???Pinter kok
korupsi.....wkwk..wk..wkw....
Jauh hari sebelum pengumuman UN dilaksanakan Kapolda
JATIM sudah memberikan suatu instruksi kepada Kapolres untuk mencegah atau
mengadakan razia para siswa yang melakukan konvoi, tapi faktanya masih banyak
para siswa melakukan konvoi, dari sabtu (26/5) sampai senin (28/5). Sampai
kapan mereka berakhir??? Waallahu a’lam. Tapi di mana aparat keamanan yang
dalam hal ini di wakili oleh SATPOLANTAS?!?#*?!? Apakah Jember itu cuma daerah
Kaliwates, atau sumbersari saja??? Apakah Balung, Wuluhan, Puger dan Ambulu
bukan bagian dari Jember???? Lalu kenapa daerah tersebut banyak pelajar yang
melakukan konvoi???? Di manakah Anda??!?!?!?!?#?#?#??%?%??^?*??*???
Memang siswa yang melakukan konvoi bukan hanya di jember
saja, kalau kita saksikan di TV banyak sekali siswa di daerah lain yang
melakukan konvoi. Tapi apakah dengan banyaknya siswa di daerah lain yang
melakukan konvoi setelah pengumuman kelulusan terus kita biarkan anak – anak
kita melakukan hal yang sama???? Ini kesalahan siapa???/@?@??? Sekolah sebagai
tempat menuntut ilmunya, atau orang tua yang di rumah, atau pemerintah yang mengadakan
UN, atau POLISI yang tugasnya menjaga keamanan????? Siapa yang
SALAH?#?@%?$$?#?!@@??? Konvoi para siswa di wuluhan, hampir tiap 20 – 30 menit
insya Allah ada yang lewat dengan rombongannya dengan membunyikan bel dan
obokan gas sepeda yang jelek, Ke mana Anda POLISI??? Katanya mau mengadakan
razia, jangan janji doang, jangan mempolitisir janji, kita Butuh Bukti Bro ...
ayak – ayak wae....
Ada yang sangat memperhatinkan dari konvoi tersebut, saya
pernah melihatnya sendiri, tidak usah berbicara tahun – tahun yang lalu, tahun
sekarang jam 09.25 hari senin, 28 Mei 2012, saya telah menyaksikannya sendiri. siswa
yang selama sekolah menggunakan jilbab, tapi waktu konvoi jilbabnya di gantung
di pundaknya, ada yang dikibarkan sebagai bendera dan diputar – putar jilbabnya,
mereka semua menggunakan pakai seragam sekolah yang dicoret – coret dan di bahu
mereka ada identitas sekolah. Innalillahi wainna’ilaihi rojiun. Kalau
seandainya yang melakukan itu siswa sekolah negeri atau sekolah swasta yang
pelajaran agamanya masih kurang, mungkin bisa dimaklumi karena mereka minimnya
pelajaran agama (saya berkata demikian tidak berarti saya menyetujui perbuatan
tersebut), tetapi perbuatan tersebut dilakukan oleh siswi sekolah – sekolah
yang basisnya pondok, pelajaran agamanya cukup banyak. Selama 3 tahun mereka
belajar Figh dan aqidah, belum lagi kalau ada siswa yang dari MTs (totalnya
bisa 6 tahun donk) tapi kenapa tidak bisa menjadikan ilmu tersebut sebagai
tameng??? Itulah namanya ILMU YANG TIDAK BERMANFAAT. Na’uzzubillahi min zalik. Saya
tidak akan menyebutkan namanya biar masyarakat sendiri yang menilainya. Hal ini
secara tidak langsung sudah mencoreng almamaternya sendiri dan menghina guru
agamanya. Kami masyarakat akan menilai ternyata sekolah A, B, C, dan sebagainya
out put - nya seperti itu ya?@?!?......
Sebelum saya akhiri tulisan saya ini, salah seorang teman
saya mengatakan “lulus ae hasil nyontek lee...le... kok yho bangga”, ojo
greng...grengra....ngono ae kok bangga temen rek... [lulus aja hasil nyontek
nak...nak...(lee itu sebutan anak laki – laki di Jawa berasal dari kata TOLE)
kok ya bangga, jangan mainkan (ngobok) gas sepeda motor, gitu aja kok bangga
sekali bro ]. Itulah pendapat salah salah warga masyarakat, yang sangat kesal
dan resah terhadap siswa yang konvoi, untung cuma ngomel, kalau seandainya
mereka anarkis piye??? Alhamdulillah kami bukan orang yang suka anarkis, bahkan
kami sangat tidak setuju kalau ada ormas yang anarkis, kita negara hukum, biarkan hukum yang berjalan
sekalipun lola (loading lama) kami akan menunggu hasilnya dan tidak akan
berbuat anarkis, bahkan kami siap mendukung Anda, tapi di manakah Anda???
Waallahu A’lam....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar