안녕하세요 ( Annyeong haseyo )


Ahlan Wa Sahlan

Ahlan Wa Sahlan,안녕하세요 ( Annyeong haseyo ), Welcome to my Blog. Semoga bisa bermanfaat buat kita semua. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Syukron. Barakaalluhu Fiikum

Sabtu, 14 Juli 2012

Resensi Buku


Metode Asy – Syafi’i : Cara Praktis Baca Al – Qur’an
dan Ilmu Tajwid
Judul                           : Metode Asy – Syafi’i : Cara Praktis Baca Al – Qur’an dan Ilmu Tajwid
Penerbit                    : Pustaka Imam Asy – Syafi’i
Cetakan Ke               : Tiga (Muharram 1433 H/Desember 2011)
Jumlah Halaman    : x + 136 hlm
Ukuran                       : 19 x 25,5 cm
Penyusun                 : Abu Ya’ala Kurnaedi, Lc., Nizar Bin Sa’ad Jabal, Lc, M.Pd
Muraja’ah                 : Ahmad Zakariya, S.Pdi., Husnan Nurhadi, Lc., Muhammad Aswandi

Rasulullah Shollallahu’alaihi Wasallam Bersabda :
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Artinya : “ Orang yang mahir membaca (dan menghafal) al – Qur’an bersama Malaikat yang mulia lagi taat. Orang yang membaca al – Qur’an dengan terbata – bata lagi sulit (dalam membacanya) mendapatkan dua pahala. (HR. Muslim)

Berdasarkan sabda baginda Rasulullah Shollallahu’alaihi Wasallam di atas maka sungguhlah agung keutamaan membaca al – Qur’an baik yang membaca terbata – bata, atau yang mahir membacanya akan mendapatkan keutamaan sesuai dengan kedudukannya masing – masing dan masih banyak lagi hadits – hadits Rasulullah Shollallahu’alaihi Wasallam yang menjelaskan tentang keutamaan orang yang membaca al – Qur’an. Karena keutamaan yang agung inilah membaca al Qur’an tidak sama seperti membaca tulisan – tulisan yang dibuat oleh manusia atau kitab – kitab buatan manusia lainnya. Membaca al Qur’an harus sesuai dengan yang diperintahkan Allah Ta’ala dan dicontohkan oleh Rasulullah Shollallahu’alaihi Wasallam.

Dalam sejarah islam kita mengetahui bahwa Nabi Muhammad Shollallahu’alaihi Wasallam pernah mencontohkan tartil dengan cara baca tertentu kepada para sahabatnya. Hal ini bisa dipahami dengan mempelajari ilmu tajwid. Saking pentingnya ilmu tajwid ini bahkan para ulama menggolongkannya kepada kewajiban bagi setiap muslim yang hendak membaca al Qur’an. Al – Imam Ibnul Jazari
rahimahullah berkata : 
والأخذ بالتّجويد حتم لآزم (*) من لم يجوّدالقرآن أثم لأنه به الإله أنزل (*) و هكذا منه إلين وصلا
Membaca Al Qur’an dengan tajwid hukumnya wajib. Barang siapa yang membaca Al Qur’an tanpa memakai tajwid hukumnya berdosa. Karena sesungguhnya Allah Ta’ala menurunkan Al Qur’an dengan tajwidnya. Demikianlah yang sampai kepada kita dariNya.

Ilmu tajwid merupakan ilmu yang sangat penting yang perlu dipelajari oleh kaum muslimin dan hendaknya kaum muslimin berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki diri mereka dalam membaca al Qur’an dengan benar. Dalam mempelajari ilmu tajwid hendaknya belajar kepada seorang guru yang ahlinya, sebagaimana Rasulullah Shollallahu’alaihi Wasallam – pun langsung diajarkan oleh malaikat Jibril a’laihissalam. Belajar ilmu tajwid kepada guru pembimbing ada baiknya menggunakan buku panduan agar terhindar dari kesalahan atau kekeliruan dalam penerapannya. Salah satu buku yang bisa digunakan dalam belajar adalah buku yang berjudul “Metode Asy – Syafi’i : cara praktis baca al Qur’an dan ilmu tajwid praktis”. Buku ini awalnya merupakan diktat panduan praktis belajar membaca al – Qur’an dan ilmu tajwid yang diterapkan di ma’had Imam asy – Syafi’i, Jakarta. Diktat disusun dengan pendekatan praktik yang mudah dan ringkas. Untuk memenuhi tuntutan mudah dipelajari dan dipahami maka penulis melakukan suatu uji coba dan pelatihan selama dua tahun, kemudian melakukan evaluasi serta perbaikan di berbagai sisi, baik pada sisi setingan, bahasa, penjabaran, maupun sisi pilihan ragam tulisan. Alhamdulillah, dari uji coba selama dua tahun tersebut, hasilnya sangat memuaskan.

Perjalanan waktu yang cukup panjang dalam melakukan uji coba dan praktik di ma’had Imam asy – Syafi’i, Jakarta, maka  penulis menamakan buku yang berasal dari diktat ini dengan “Metode Asy – Syafi’i”.  Buku ini dicetak menjadi dua bagian yakni buku untuk Kelas Iqra’ ( pemula) dan buku gabungan untuk Kelas Iqra’ dan Tajwid. Dan buku yang diresensi ini adalah buku gabungan untuk kelas Iqra’ dan Tajwid.

Buku “Metode Asy – Syafi’i kelas Iqra’ dan Tajwid diperuntukkan bagi segala usia. Di dalam buku ini terdapat : Panduan Pembelajaran Buku Tajwid Metode Asy – Syafi’i, dengan durasi waktu yang diprogramkan 20 jam ( 1 jam = 60 menit) yang terdistribusi ke–13 poin Kompetensi yang ingin dicapai, dan Kelas Program Pendalaman yang terdistribusi ke–6 poin kompetensi. Secara umum buku ini terdiri atas tiga kelas, yakni :  Kelas Iqra’, Kelas Tajwid, dan Kelas Program Pendalaman.

Kelas Iqra’ terdiri atas 14 pokok bahasan yaitu mengenal huruf – huruf hijaiyah, harakat fatihah, harakat kasrah, harakat dhammah, menyambung huruf – huruf hijaiyah, mengenal tanwin, sukun, tasydid, mad, baca al, dan sebagainya. Untuk pembahasan tertentu pembaca akan diajak ke sub-pokok bahasan latihan dan evaluasi. Jika dalam membaca masih banyak yang keliru maka akan disuruh mengulangi sampai benar. Memang keunikan dari buku ini terdapatnya sub – pokok bahasan latihan dan evaluasi pada kelas Iqra’ dan Tajwid yang digunakan sebagai pertimbangan untuk berpindah dari pokok bahasan yang lain atau kenaikan kelas.

Setelah menguasai dan benar membaca seluruh pokok bahasan pada kelas Iqra’, maka dilanjutkan pada kelas tajwid yang terdiri 8 pokok bahasan utama. Pokok bahasan pada kelas Tajwid dimulai dengan cara membaca dengan benar isti’adzah, basmalah, cara menyambu sukunng dua surat, hukum nun sukun dan tanwin, tanda baca dalam al – Qur’an, hukum mim  sukun, hukum idgham dan jenis – jenisnya, mad ashliy/thabi’iy, mad far’i, hukum Ra, makharij huruf, dan sifat – sifat huruf. Berikutnya kelas yang terakhir adalah Kelas Program Pendalaman. Setelah menguasai kelas tajwid alangkah baiknya jika melanjutkan ke materi pengayaan atau pendalaman. Pada Kelas Program Pendalaman terdiri atas pokok bahasan Waqaf dan Ibtida’, mengenal Nabr, ayat – ayat Gharibah, Nun ‘Iwadh atau Nun Washal, membaca Mad Jaiz dari jalur Thayyibatun Nasyr, dan kaidah seputar bacaan Mad.

Alhamdulillah kita sudah berada di akhir tulisan ini, semoga Allah Ta’ala memberikan rahmad dan hidayah–Nya sehingga memudahkan kita semua dalam belajar membaca al – Qur’an dengan baik dan benar. Ketika kita sudah mampu membacanya dengan benar maka mudah – mudahan kita mampu mengamalkan dan mengajarkanya kepada orang lain. Sesungguhnya ini adalah perbuatan yang sangat terpuji di sisi Allah Ta’ala, dan memiliki keutamaan yang agung. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Shollallahu’alaihi Wasallam : “sebaik – baik orang di antara kalian adalah yang mempelajari al – Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Al Bukhari). Semoga tulisan yang sedikit ini bisa memberikan manfaat buat kita semua dan kami mohon maaf apabila ada kata – kata dalam tulisan ini yang kurang berkenan di hati atau ada kesalahan dalam tulisan ini. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Waallahu a’lam. Syukron. Barakallahu fiikum. (Admin FaresT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar