Sebuah kisah nyata yang belum lama terjadi di Cairo, Mesir.
Seperti yang di ceritakan seorang ikhwan kepada suami ana, Abu Hamzah As
Salafee.
Kehidupan di Mesir tidak jauh berbeda dengan kehidupan di
Indonesia. Mulai dari mayoritas penduduknya yang sama-sama muslim, hingga
inflasi yang begitu tinggi. Seorang pemuda Mesir, berusia sekitar 20 tahunan,
sebut saja namanya Jamal, seperti pemuda kebanyakan di Mesir, Jamal memiliki
gaya hidup yang sangat jauh berbeda dengan gaya hidup seorang muslim yang sebenarnya.
Jangankan untuk sholat 5 waktu, meninggalkan sholat jum’at saja sudah biasa
bagi Jamal. Drugs, music, dan minuman beralkohol sudah menjadi bagian dari
hidupnya sehari-hari. Belum lagi dengan fasilitas dan kemudahan-kemudahan yang
di berikan oleh orangtua Jamal yang memang tergolong orang berada di Cairo.
Selain banyak tempat untuk menimba Ilmu, tempat-tempat
kemaksiatanpun banyak di jumpai di Cairo. Kehidupan malam di Cairo tidak jauh
berbeda dengan kehidupan malam di Jakarta. Mulai dari Bar, Diskotik, sampai
tempat pelacuranpun terdapat disana. Hanya saja kondisinya tidak seterbuka di
Indonesia. Setiap malam, Jamal tidak pernah absen untuk mengunjungi diskotik
langganannya dengan mengendarai mobil sport miliknya (pemberian orangtuanya
tentu saja). Sampai pada malam itu, menjelang dini hari saat Jamal baru pulang
dari diskotik.
Di dalam perjalanan, tape di mobil Jamal mendendangkan lagu
kesayangan Jamal I Will Survive, sesekali Jamal juga berdendang kecil I Will
Survive, I Will Survive, Yeah Yeah.. Hingga, terjadilah kecelakaan pada malam
itu. Sesampainya di Rumah Sakit, berkumpulah keluaraga Jamal untuk
mendampinginya. Salah satunya adalah Akhi Yasir, Sepupu Jamal, sekaligus teman
Suami Ana. Melihat kondisi Jamal yang sudah berada di ambang sakaratul maut,
akhi Yasir membisikan di telinga Jamal Say Laailaahaillallaah, remember Allah,
ya akhi.. Sampai beberapa kali Akhi Yasir mengulangi kalimat tersebut, dan
dengan nafas terakhirnya Jamal mengucapkan sesuatu dengan lirih, I Will
Survive, I Will Survive, Yeah Yeah.. Naudzubillahi min dzalik, Wallahul
Musta’an..
Semoga kisah ini dapat mengingatkan kita agar tidak pernah
berhenti mengingat Allah walaupun hanya sedetik
Ø Special thanks to my beloved husband, may Allah always be with u, keep u under safety and strong iman..
Ø For Jamal in that story, I don’t think so that u will survive
Tidak ada komentar:
Posting Komentar