안녕하세요 ( Annyeong haseyo )


Ahlan Wa Sahlan

Ahlan Wa Sahlan,안녕하세요 ( Annyeong haseyo ), Welcome to my Blog. Semoga bisa bermanfaat buat kita semua. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Syukron. Barakaalluhu Fiikum

Minggu, 18 November 2012

Kisah Tragis Seorang Jamal

Alhamdulillah setelah sekian lama kami absen di dunia maya, akhirnya kami bisa menampilkan salah satu kisah perjalanan hidup bani Adam. Kisah ini ditulis oleh Umm Hamzah Tiara, yang diupload pada tanggal 14 Januari 2004 silam dalam situs  Jilbab Online. Berikut ini kisahnya, selamat menyimak, dan semoga bermanfaat.

Sebuah kisah nyata yang belum lama terjadi di Cairo, Mesir. Seperti yang di ceritakan seorang ikhwan kepada suami ana, Abu Hamzah As Salafee.

Kehidupan di Mesir tidak jauh berbeda dengan kehidupan di Indonesia. Mulai dari mayoritas penduduknya yang sama-sama muslim, hingga inflasi yang begitu tinggi. Seorang pemuda Mesir, berusia sekitar 20 tahunan, sebut saja namanya Jamal, seperti pemuda kebanyakan di Mesir, Jamal memiliki gaya hidup yang sangat jauh berbeda dengan gaya hidup seorang muslim yang sebenarnya. Jangankan untuk sholat 5 waktu, meninggalkan sholat jum’at saja sudah biasa bagi Jamal. Drugs, music, dan minuman beralkohol sudah menjadi bagian dari hidupnya sehari-hari. Belum lagi dengan fasilitas dan kemudahan-kemudahan yang di berikan oleh orangtua Jamal yang memang tergolong orang berada di Cairo.

Selain banyak tempat untuk menimba Ilmu, tempat-tempat kemaksiatanpun banyak di jumpai di Cairo. Kehidupan malam di Cairo tidak jauh berbeda dengan kehidupan malam di Jakarta. Mulai dari Bar, Diskotik, sampai tempat pelacuranpun terdapat disana. Hanya saja kondisinya tidak seterbuka di Indonesia. Setiap malam, Jamal tidak pernah absen untuk mengunjungi diskotik langganannya dengan mengendarai mobil sport miliknya (pemberian orangtuanya tentu saja). Sampai pada malam itu, menjelang dini hari saat Jamal baru pulang dari diskotik.

Di dalam perjalanan, tape di mobil Jamal mendendangkan lagu kesayangan Jamal I Will Survive, sesekali Jamal juga berdendang kecil I Will Survive, I Will Survive, Yeah Yeah.. Hingga, terjadilah kecelakaan pada malam itu. Sesampainya di Rumah Sakit, berkumpulah keluaraga Jamal untuk mendampinginya. Salah satunya adalah Akhi Yasir, Sepupu Jamal, sekaligus teman Suami Ana. Melihat kondisi Jamal yang sudah berada di ambang sakaratul maut, akhi Yasir membisikan di telinga Jamal Say Laailaahaillallaah, remember Allah, ya akhi.. Sampai beberapa kali Akhi Yasir mengulangi kalimat tersebut, dan dengan nafas terakhirnya Jamal mengucapkan sesuatu dengan lirih, I Will Survive, I Will Survive, Yeah Yeah.. Naudzubillahi min dzalik, Wallahul Musta’an..

Semoga kisah ini dapat mengingatkan kita agar tidak pernah berhenti mengingat Allah walaupun hanya sedetik 

Ø Special thanks to my beloved husband, may Allah always be with u, keep u under safety and strong iman..
Ø For Jamal in that story, I don’t think so that u will survive 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar