안녕하세요 ( Annyeong haseyo )


Ahlan Wa Sahlan

Ahlan Wa Sahlan,안녕하세요 ( Annyeong haseyo ), Welcome to my Blog. Semoga bisa bermanfaat buat kita semua. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Syukron. Barakaalluhu Fiikum

Kamis, 09 Agustus 2012

Kisah Teladan


Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma

Beliau adalah putra paman Rasulullah yaitu Abbas bin Abdul Muthalib Syaibah bin Hasyim. Nama aslinya adalah Amr bin Abdul Manaf bin Qashay bin Kilab bin Murrah bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihar Al-Quraisy Al-Hasyimi Al-Makki Al-Amir. Beliau lahir di rumah Bani Hasyim tahun ke-3 Hijriyah. Jadi, Beliau juga masih termasuk keluarga dan sahabat Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam yang mulia.

Beliau adalah sahabat Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. Selisih umur beliau dan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam adalah 58 tahun, saat kematian Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam beliau berumur 15 tahun. Beliau adalah seorang yang elok wajahnya, berkulit putih, ganteng, tinggi badannya, gagah, cerah roman mukanya bagai bulan. Berkata Atta' dalam Siyar al 'alam an-Nubala', " Waktu kami melihat bulan, malam ke-14 yang kami ingat tak lain adalah wajah Ibnu abbas, selain dari akalnya yang cerdas, kaya, dan juga termasuk laki-laki sempurna. Sehingga beliau dikatakan hibrul ummah (pemimpin ummat), faqihul ashr (faqih di masanya ) dan imam tafsir. Ia dijuluki pula al-bahr (lautan) karena banyaknya ilmu. Di samping itu ia banyak didoakan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. Beliau adalah sahabat Nabi yang kaya raya, sehingga tidak pernah kosong roti dan daging di dalam rumahnya. Walaupun demikian ia bersifat dermawan.  

Semua insan tidak lepas dari cobaaan, musibah dan ujian. Tak terkecuali Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma. Ia mendapat musibah di masa usia lanjutnya dengan lemah pandangan dan buta matanya. Ketika tertimpa musibah tersebut datanglah sekelompok penduduk Thaif menghadap Ibnu abbas sambil membawa buku buah karya beliau. Mereka minta dibacakan. Permintaan itu menjadikan beliau bimbang. lantas beliau berkata, " Sesungguhnya aku bimbang lantaran musibahku ini. Maka barang siapa yang memiliki ilmu dariku, hendakanya ia bacakan dihadapanku. Sesungguhnya pengakuanku adalah seperti bacaanku sendiri." Kemudian mereka pun membacakan kitab tersebut di hadapannya.

Beliau menguasai dengan baik ilmu fikih sampai kepada ilmu ta'wil Al-Qur'an. Dan yang terkenal dari beliau adalah ilmu tafsir. Semua itu berkat do'a-do'a Rasulullah kepadanya. Dan sebaik-baik penerjemah Al-Qur'an adalah beliau.

Keutamaan yang dimiliki Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma adalah banyak sekali, diantaranya:
Pernah ia didekap Rasulullah seraya beliau berdo'a, artinya : " Ya Allah, ajarkanlah kepadanya hikmah". Yang dimaksud hikmah adalah pemahaman terhadap Al-Qur'an. (HR.Tirmidzi dalam Tuhfatul Ahwadzi Juz X No. 40077)

Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma pernah melihat Jibril dalam dua kesempatan. Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata, "Aku bersama bapakku di sisi Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan di samping Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam ada seorang laki-laki yang membisikinya. Maka seakan-akan beliau berpaling dari bapakku. Kemudian kami beranjak dari sisi Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam seraya bapakku berkata, " Wahai anakku, tahukah engkau kenapa anak laki-laki pamanmu (Rasulullah) sepert berpaling (menghindari aku)? Maka aku menjawab, " Wahai bapakku, sesungguhnya di sisi Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam ada seorang laki-laki yang membisikinya. " Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata, " Kemudian kami kembali ke hadapan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam lantas bapakku berkata, " Ya Rasulullah aku berkata kepada Abdullah seperti in dan seperti itu, kemudian Abdullah menceritakan kepadaku bahwa ada seorang laki-laki di sampingmu yang berbisik-bisik kepadamu. Apakah benar memang ada seseorang di sampingmu? Rasulullah balik bertanya, "Apakah engkau melihatnya ya Abdullah ? " Kami menjawab, " Ya. Rasulullah bersabda, " Sesungguhnya ia adalah Jibril alaihi salam. Dialah yang menyibukkan kami dari kamu sekalian. " (HR. Ahmad dalam Fathu Rabbani dan A-Thabrani dengan sanad shahih)

Abbas mengutus Ibnu Abbas kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu keperluan, dan Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma menjumpai Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersama seorang laki-laki.
Maka tatkala ia kembali dan tidak bicara kepada Rasulullah, maka Rasulullah bersabda, " Engkau melihatnya ?" Abdullah (Ibnu abbas) menjawab, "Ya," Rasulullah bersabda, Ia adalah Jibril. Iangatlah sesungguhnya ia tidak akan mati sehingga hilang pandangannya (buta) dan diberi (didatangkan ilmu)." (HR. Thabrani dengan sanad dan rijal kuat)

Beliau pernah di do'akan Nabi dua kali, saat didekap beliau dan saat ia melayani Rasulullah dengan mengambil air wudlu, Rasululah berdo'a, " Ya Allah fahamkanlah (faqihkanlah) ia."
(HR. Muslim)

Ibnu Abbas wafat pada tahun 78 hijriyah, dalam usia 75 tahun, diriwayat lain 81 tahun. Dari Ibnu Jubair menceritakan, bahwa Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma wafat di Thaif. Kami menyaksikan jenazahnya, maka saat itu tiba-tiba kami melihat burung putih datang yang tidak diketahui bentuk wujudnya. Kemudian masuk ke dalam keranda mayat Ibnu Abbas. Kami memandang dan berfikir apakah burung itu akan keluar dari keranda. Ternyata, burung itu tidak diketahui keluarnya dari keranda mayat itu. Dan ketika mayat telah dimasukkan/dimakamkan, tiba-tiba di tepi kuburan Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma terdengar suara bacaan ayat Al-Qur'an Surat Al-Fajr 27-30,

" Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku."


(Sumber: As Sunnah edisi 18/II/1416-1995; Hal. 67, dengan sedikit perubahan tapi tidak mengurangi isi maknanya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar